Kejahatan Yahudi : Para Ketua Yahudi hendak memperdayakan Nabi Muhammad
Kejahatan Yahudi : Para Ketua Yahudi hendak memperdayakan Nabi Muhammad
Iman Hijrah dan Jihad MyWapBlog.com - Para ketua dan Para pemimpin Yahudi di Madinah di kala itu, bukan saja mereka berusaha hendak memecah belah dan memperdayakan kaum Muslimin, supaya meninggalkan Islam dan mengembalikan syirik serta menyalak api fitnah, sebagaimana yang tertera di atas, tetapi Nabi Muhammad Sallallaahu 'Alayhi wa Sallam sendiripun di goda dan hendak di perdayakan oleh tipu muslihat mereka yang licin itu.
Diriwayatkan, bahwa sebagian dari ketua-ketua dan pemimpin-pemimpin Yahudi, antara lain Ka'ab bin Asad, Ibnu Shaluba, Abdullah bin Shurya dan Syas bin Qais bermusyawarat. Dalam permusyawaratan itu mereka memutuskan hendak pergi bersama-sama kepada Nabi Muhammad Sallallaahu 'Alayhi wa Sallam. Kata mereka : ''Marilah kita pergi bersama-sama kepada Muhammad, barangkali dapatlah kita memperdayakannya, karena ia tokh seorang manusia biasa, bukan?''
Pada waktu yang sudah di tentukan, berangkatlah mereka bersama-sama lalu datang menjumpai Nabi Muhammad Sallallaahu 'Alayhi wa Sallam, dan setelah mereka ada di hadapan beliau lalu berkata kepada beliau : ''Ya Muhammad, sebagaimana engkau telah mengetahui, bahwa kami ini adalah pendeta-pendeta dan dari bangsawan-bangsawan kaum Yahudi. Kalau kami mengikutkan engkau, sudah tentu nanti kami akan di ikuti oleh orang-orang Yahudi, dan mereka tidak akan berani menyalahi kami. Sesungguhnya sekarang ini di antara kami dan kaum kami ada perselisihan dan pertentangan dalam suatu urusan. Kami hendak menyerahkan urusan itu kepada engkau, lalu engkaulah yang memutuskan urusan itu kepada kami, tetapi hendaklah engkau memberikan kemenangan (memenangkan) kepada kami, dan kami tentu akan mempercayai engkau, membenarkan engkau dan mengikut engkau.''
Demikianlah perkataan mereka kepada Nabi Muhammad Sallallaahu 'Alayhi wa Sallam, dan beliau di kala itu menolak permintaan mereka itu dengan spontan, karena Nabi mengerti bahwa tawaran mereka yang sedemikian muluknya itu hanya tipu daya saja, satu tawaran yang sengaja di adakan untuk memperdayakan beliau agar membelakangkan hukum-hukum yang pernah di turunkan oleh ALLAH kepada Nabi Muhammad Sallallaahu 'Alayhi wa Sallam yang bunyinya :
''wa-ani u h kum baynahum bim aa anzala al l aa hu wal aa tattabi' ahw aa -ahum wa i hts arhum an yaftinuuka 'an ba' dh i m aa anzala al l aa hu ilayka fa-in tawallaw fa i 'lam annam aa yuriidu al l aa hu an yu sh iibahum biba' dh i dz unuubihim wa-inna katsiiran mina al nn aa si laf aa siquun a.''
49. dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, danjanganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya merekatidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.
''afa h ukma a lj aa hiliyyati yabghuuna waman a h sanu mina al l aa hu h ukman liqawmin yuuqinuun a.''
50. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?
Al Qur'an Al Maidah ayat 49-50
Dengan ayat Firman ALLAH ini, putuslah harapan para ketua dan para pemuka kaum Yahudi untuk memperdayakan dan membelokkan Nabi Muhammad Sallallaahu 'Alayhi wa Sallam dari hukum-hukum ALLAH yang sudah di turunkan kepada beliau.
Sumber Al Qur'an Terjemah Bahasa Indonesia
Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kelompok ini perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu
BalasHapusbetul
BalasHapus